Profil

Senin, 19 Desember 2011

PENGENALAN ALAT MESIN PENANAMAN DAN PEMANENAN


Laporan Praktikum
Dasar – Dasar Teknologi dan Mekanisasi Pertanian  

PENGENALAN ALAT MESIN PENANAMAN DAN PEMANENAN

NAMA                       : SAIPUL ABBAS
NIM                            : G 111 09 291
KELOMPOK            :  1 (SATU)
ASISTEN                   : 1. HUSNUL MUBARAK
                              2. AHMAD HAMZAH

LABORATORIUM TEKNOLOGI  PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI  PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011




I. PENDAHULUAN
I.I        Latar Belakang
Usahatani tanaman pangan yang konvensional banyak sekali menyerap tenaga kerja terutama pada kegiatan pengolahan tanah, penanaman, dan pemanenan. Di lain pihak, perkembangan di luar sektor pertanian juga menyerap tenaga kerja cukup banyak. Sehingga, tenaga kerja yang banyak berperan dalam kegiatan tanam, lebih tertarik bekerja di luar sektor pertanian yang mampu memberikan pendapatan lebih besar. Diperkirakan di masa mendatang akan semakin sulit mencari tenaga kerja untuk tanam. Oleh sebab itu, perlu dicari alternatif untuk menghemat penggunaan tenaga kerja.
Sampai saat ini  penanaman padi disawah masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat tani Indonesia. Proses penanaman padi yang akan memerlukan tenaga kerja sekitar 20 persen keseluruhan proses budidayanya. Hal ini menunjukkan sangatlah diperlukan alat tanam padi mekanis maka dari itu perlu dikembangkan alat tanam padi pada yang negara-negara pertaniannya masih menitiberatkan pada produksi padi.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang makin pesat dan pemikiran-pemikiran manusia dari jaman ke jaman, cara menanam dan pemungutan hasil (panen) pertanian pun tahap demi tahap berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan manusia akan pakan mendesak pemikir untuk memecahkan masalah-masalah bagaimana meningkatkan produksi, meningkatkan produksi kerja sesuai dengan waktu yang tersedia.
Pada usaha  meningkatkan produksi pertanian, salah satu aspek yang harus ditekan serendah mungkin adalah masalah kehilangan produksi diwaktu panen. Ini bertujuan agar dalam waktu yang cepat dapat memungut hasil yang optimum dengan kehilangan produksi serendah mungkin dan efisiensi kerja serendah mungkin.
Menurut jenis tanaman, alat dan mesin panen digolongkan berdasarkan jenis tanaman yaitu untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian, tebu, rumput-rumputan, kapas dan umbi-umbian. Sedangkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian dibagi jenisnya untuk padi, jagung, kacang-kacangan.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dibahas mengenai alat dan mesin tanam dan panen untuk mendapatkan informasi dan dapat meningkatkan produktivitas sumber daya manusia sehingga memberikan nilai tambah bagi penggunanya.
1.2       Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis dari alsintan tanam dan panen, prinsip kerja, serta bagian – bagian dari alat tanam serta bagian-bagian dari alat panen (reaper).
Kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai bahan informasi mengenai alsintan tanam dan panen serta bagian – bagiannya. Dan untuk mengetahui cara penggunaan alat tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Alat Tanam
Menurut Anonima (2011) bahwa penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam  tanah  pada kedalaman tertentu  atau  menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau menanamkan tanah didalam tanah. Hal  ini  dimaksudkan  untuk  mendapatkan  perkecambahan  serta pertumbuhan biji yang baik.  Penanaman  dapat dilakukan dengan menggunakan  tangan saja,  dengan  bantuan  alat-alat  sederhana   ataupun   dengan bantuan mesin-mesin penanam. 
 Dalam    perkembangan    alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk  tradisional sampai dalam bentuk yang modern. Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah  sama,  baik  jenis  yang  didorong/ditarik  tenaga  manusia, ditarik  hewan  atau  traktor.  Prinsip  kerjanya  antara lain pembukaan alur atau lubang, mekanisme penjatuhan benih, dan penutupan alur atau lubang. Anonimb (2011).
2.1.1        Macam-macam Alat Tanam
Macam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu:
1.      Alat penanam dengan sumber tenaga manusia
Alat penanam dengan sumber tenaga manusia dapat pula digolongkan menjadi 2 golongan, (Surman 1984) yaitu:
*        Alat penanam tradisional
           Alat penanam ini yang umum digunakan adalah alat yang disebut tugal. Tugal merupakan alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan tangan dan cocok untuk menanam benih dengan jaraktanam lebar. Tugal bentuknya bermacam-macam sesuai dengan modifikasi suatu daerah atau negara. Bentuk tugal di Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling sederhana, karena pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme pengeluaran benih. Disini benih dimasukkan kedalam tanah secara terpisah, artinya memerlukan bantuan orang lagi. Tidak demikian halnya pada tugal yang telah dikembangkan di India dan Inggris.
*      Alat penanam semi-mekanis.
    Bentuk dan macam alat penanam semi-mekanis ini juga bermacam-macam sekali. Alat-alat penanam ini cocok digunakan, baik pada tanah-tanah ringan maupun berat serta cocok untuk benih-benih berukuran besar dan kecil.
2.      Alat penanam dengan sumber tenaga hewan
Menurut (Dahono 1983) alat penanam dengan sumber tenaga hewan juga banyak sekali macamnya, tergantung modifikasi suatu daerah serta jenis benih yang akan ditanam.
3.      Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
Menurut Popof (1986) alat penanaman dengan sumber tenaga dari traktor dapat digolongkan menjadi 3 golongan., yaitu alat penanaman system baris lebar, baris sempit dan sistem sebar.
*   Alat penanaman sistem baris lebar.
            Alat baris penanaman sistem baris lebar ini telah dirancang untuk menempatkan benih-benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup lebar, sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan meningkatkan efisiensi pemanenan. Alat penanam seperti ini banyak digunakan untuk tanaman seperti : jagung, kapas, sorgum, serta kacangkacangan.
*    Alat penanaman sistem baris sempit
            Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus untuk menanam benihbenih kecil atau rumput-rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta kedalaman yang seragam. Karena inilah, maka pengoperasian alat-alat mekanis dalam baris kecil sekali kemungkinannya. Alat penanam sistem baris yang sempit ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk.
*      Alat penanaman sistem sebar
            Penanaman sistem sebar merupakan cara penanaman paling lama dan sederhana digunakan oleh petani. Penebaran benih dengan mengunakan mesin akan jauh lebih teliti dan cepat bila dibandingkan penebaran dengan hanya menggunakan tangan dan juga mampu menekan kehilangan benih yang jatuh dari tangan penanam.(Anonimc 2005)

2.1.2      Prinsip Kerja Alat Tanam
Menurut Surman (1989) alat penanam dengan sumber tenaga traktor terbagi atas 3 prinsip kerja sesuai dengan tipe sistem barisnya, yaitu alat penanaman sistem baris lebar, sistem penanaman baris sempit, dan sistem sebar.
*      Alat penanaman sistem baris lebar.
  Berdasarkan cara penempatan benih dalam tanah, maka alat penanam sistem baris lebar dapat dibagi 3 tipe yaitu : drill, hill-drop dan checkrow. Sedangkan untuk penempatan alat pananam pada traktor dapat dibagi 2 golongan, yaitu : trailing dan mounted.
*      Alat penanaman sistem baris sempit.
Penanaman sistem baris sempit ini hampir sama dengan system baris lembar yang bebeda hanya pada jarak antar benih sempit.
*       Alat penanaman sistem sebar.
            Penanaman sistem sebar ini memerlukan adanya pembuka alur, maka dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah yang menggunakan peralatan seperti garu piring untuk membuka tanah. Dan juga sistem ini tidak memerlukan penutupan. Penutupan kemudian dapat dilakukan dengan garu paku atau yang lainnya.
2.2          Alat Panen (Reaper)
Mesin pemanen reaper dipakai untuk memanen tanaman biji-bijian seperti: Padi, Gandum, Sorgum dan sebagainya.  Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kearah samping (mesin REAPER) dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar (mesin REAPER BINDER). Hasil panen yang direbahkan menggunakan mesin reaper ini selanjutnya akan dirontok menggunakan perkakas atau mesin tertentu (misalnya thresher). (Anonimd, 2011).
2.2.1       Jenis-jenis Alat panen (Reaper)
Menurut Anonime (2011) Tipe ukuran mesin reaper ditentukan dari lebar kerjanya. Tipe dengan lebar kerja satu meter biasanya mempunyai 3 alur (row). Terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu : (a) reaper 3 row; (b) reaper 4 row; dan (c) reaper 5 row. Didasarkan kepada jenis transmisi traktor penggeraknya terdapat dua jenis yaitu:
a.      Sistem copot-gandeng (hitching)
b.      Sistem gerak mandiri (self propeler)
2.2.2       Prinsip Kerja Alat Panen (Reaper)
Menurut Hardjoanidjojo (2000) yang menyatakan bahwa prinsip kerja reaper tipe hitching dan reaper tipe mandiri berbeda. Perbedaannya terletak pada prinsip kerjanya, yaitu :
*      Sistem copot-gandeng (hitching).
Bagian keseluruhan mesin reaper dapat dicopot dandigandengkan terhadap transmisi penggeraknya. Transmisi  penggeraknya berupa box transmisi traktor tangan lengkap dengan enjin-nya. Traktor tangan ini mempunyai fungsi ganda yaitu dapat dipakai sebagai traktor pengolah tanah dan dapat dipakai sebagai penggerak mesin reaper. Pada tipe ini gerak pisau reaper terhubung langsung ke puli poros transmisi. Dengan demikian setiap kali kopling penegang sabuk diaktifkan akan memberikan reaksi gerak maju roda dan sekaligus gerak  pisau pemotong. Gerakan pisau dapat di-non-aktifkan dengan melepas sabuk puli penghubung ke pisau, hal ini dilakukan saat mesin reaper dibawa kelapangan (transpormasi). Saat akan beroperasi, sabuk puli penghubung ke pisau dipasang kembali. Jenis reaper seperti ini tidak mempunyai fasilitasi gerakan mundur.
*      Sistem gera mandiri (self propeler).
              Keseluruhan mesin reaper merupakan suatu unit kesatuan utuh terhadap box transmisi traktor penggeraknya (tidak dapat dipisah-pisahkan) dan memang dirancang khusus sebagai mesin reaper. Pada umumnya jenis reaper seperti ini komponen transmision box dilengkapi dengan fasilitasi gerakan mundur. Terdapat dua buah handel tuas kopling kanan dan kiri di stang kemudinya. Handel tuas kopling sebelah kanan dipakai untuk mengontrol gerak roda. Handel tuas kopling sebelah kiri dipakai untuk mengotrol gerak pisau reaper.


III. METODOLOGI
3.1          Waktu dan Tempat
Praktikum alat tanam dan panen dilaksanakan pada hari selasa            tanggal 26 April 2011 pukul 09.00 WITA sampai selesai , di laboratorium Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2          Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum alat tanam dan panen yaitu buku atau kertas untuk mencatat bagian-bagian alat tanam dan panen. Alat yang digunakan pada praktikum alat tanam dan panen yaitu kamera untuk mengambil gambar alat tanam dan panen, serta alat tulis untuk mencatat.
3.3          Metode Percobaan
Adapun prosedur yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.   Memperhatikan penjelasan mengenai bagian dan fungsi alat tanah
     dan panen
2. Mengambil gambar alat tanam dan panen.
3. Mencatat nama dan spesifikasi dari masing-masing bagian-bagian alat tanam dan panen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1          Hasil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka diperoleh hasil yaitu dimana alat tanam memiliki beberapa komponen yaitu: Wadah pupuk, wadah benih, pembuka alur, saluran benih, saluran pupuk, penutup alur, dan roda belakang.
Tabel 1 ; Bagian-bagian Alat Tanam
Gambar
Spesifikasi
Nama Bagian
Tampak Depan


                  1
                 4
 

               3

Tampak Samping

      2

 

           4
  7                        6
Tampak Belakang
                        6
 

           2
                     2  4
                       
                      7
·     Pembuat : PT Agrindo
·     Tipe    : tanam alur
·     Penarik : Traktor roda 4
·     Jarak tanam antara alur  : Dapat diatur ( 30 – 80) cm
·     Kedalaman penanaman  : 5 – 7 cm
·      Kapasitas : 0,3-0,4 ha/jam (4 baris tanam);  
·     Bobot (1 unit penanam)  : 20 kg

1.      Wadah pupuk

2.      Wadah benih


3.      Pembuka alur

4.      Saluran benih


5.      Saluran pupuk


6.      Penutup alur





7.      Roda belakang.

        Sumber data primer Laboratorium Mekanisasi dan Teknologi Pertanian, 2011
            Sedangkan alat panen mempunyai beberapa komponen yaitu: Setang Kemudi, Mesin, Pisau Pemotong, Tangan Pengait, Pelempar Otomatis, Rem, dan Roda.
Tabel 2 : Bagian-bagian alat panen
Gambar
Spesifikasi
Nama Bagian
Tampak Depan
  7                            7

                               4

    3                          5




Tampak Samping



2

                      7          3



Tampak Belakang


                6
                               7

         1

           2         1



·         Tenaga penggerak (HP) :3
·         Panjang (mm):2180
·         Lebar (mm):1170
·         Tinggi (mm):900
·         Lebar kerja(meter):1
·         Bobot UnitReaper (kg):40
·         Bobot keseluruhan (kg):95
·         Kecepatan maju (km perjam):2.5 -4.5
·         Kapasitas kerja (ha per jam):0.20-0.25
·         Susut tercecer (%):Kurang 1 %
·         Kecepatan pisau (x  kecepatan maju):1.3 kali
·         Pemakaian Bahan Bakar (liter/jam):1
1.      Setang Kemudi

2.      Mesin


3.      Pisau Pemotong
4.      Tangan Pengait


5.      Pelempar Otomatis

6.      Rem


7.      Roda
  Sumber : data primer Laboratorium mekanisasi dan Teknologi Pertanian, 2011
4.2          Pembahasan
Wadah pupuk merupakan tempat untuk menyimpan pupuk biasanya pupuk yang digunakan adalah pupuk kompos atau pupuk kandang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Popof (1986) yang menyatakan bahwa alat penanam sistem baris yang sempit ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk.
Wadah benih merupakan wadah atau tempat untuk menampung benih seperti benih jagung, kedelai, dan lainnya. Hal ini senada dengan pernyataan Popof (1986) yang menyatakan bahwa alat penanam sistem baris yang sempit ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk.
Pembuka alur berfungsi untuk membuat luabng di tanah. Terbuat dari besi yang sangat keras. Penrnyataan diatas sesuai dengan pendapat Surman (1989) yang menyatakan bahwa Penanaman sistem sebar ini memerlukan adanya pembuka alur, maka dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah yang menggunakan peralatan seperti garu.
Saluran benih dan saluran pupuk merupakan selang yang terbuat dari plastik yang menghubungkan antara wadah tempat pupuk dan tempat benih ke tempat penjatuhan benih dan pupuk. Hal ini sesuai dengan pendapat Surman (1989) yang berpendapat bahwa Alat penanam tipe ini yang paling sederhana adalah tipe yang hanya mempunyai satu atau dua buah jalur dengan pemasukan benih dilakukan secara terpisah, artinya benih dijatuhkan oleh operator melalui corong pemasukan terus melalui saluran benih yang kemudian sampai dan masuk kedalam tanah. Alat penanaman dibuat dari logam kecuali corong pemasukan dan saluran benih. Kedalaman dan jarak tanam dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Penutup alur pada alat tanam terbuat dari 2 roda besi menyerupai piring yang berfungsi menutup alur setelah benih ditanam di tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Surman (1989) menyatakan bahwa penutupan kemudian dapat dilakukan dengan roda penutup alur ataupun  garu paku atau yang lainnya. Alat penanaman sistem sebar terdapat 3 sistem alat, yaitu :tipe sentrifugal atau endgate, tipe pesawat terbang dan penebar rumput-rumputan.
Roda belakang yang terbuat dari besi yang tebal berfungsi untuk memudahkan pergerakan dari alat tanam yang jalan di tanah yang tidak rata. Hal ini sesuai dengan pendapat Surman(1989) yang menyatakan roda pada alat tanam yang ditarik pada traktor umumnya memiliki roda tambahan dibelakang untuk mempermudah gerakan alat tanam itu sendiri dan juga mempunyai fungsi tambahan yaitu untuk memadatkan tanah yang telah ditutup oleh rod penutup alur.
Setang kemudi berfungsi agar alat panen tidak keluar jalur dan saat kita ingin membelokkan reaper. Setang kemudi harus dipegang dengan kuat dan dengan tubuh yang tegap. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimd (2011) yang berpendapat Stang kemudi merupakan bagian alsintan yang digunakan untuk berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan traktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya alsintan dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi.
Mesin merupakan penggerak utama dari alat panen ini. Biasanya pada alsintan digukanak mesin 4 Tak atau mesin bensin yang berbahan bakar bensin. Pada mesin panen, mesin yang digunakan tidak terlalu besar tenaganya. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonima (2011) yang menyatakan Jenis motor bakar yang digunakan biasanya motor bakar bensin karena kebutuhan tenaganya tidak terlalu besar, yaitu 3-5 Daya kuda.
Pisau pemotong sesuai dengan namanya berfungsi untuk memotong batang padi bagian bawah. Berbentuk lingkaran, sehingga cara memotongnya pisau ini berputar. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimb (2011) bahwa Pisau pemotong pada umumnya berupa pisau berputar dan berbentuk  lingakaran dimana tepinya bergerigi (seperti gergaji) tajam. Penajaman pisau pemotong perlu dilakukan bila sudah bekerja sekitar 300-600 jam kerja memotong.
Pada saat alat ini jalan, padi tidak serta merta masuk ke dalam pisau pemotong melainkan butuh bantuan tangan pengait yang mengarahkan padi ke pisau. Hal ini sama dengan pendapat Anonima (2011) bahwa Tangan pengait bekerja secara otomatis, fungsinya adalah untuk mengait/menarik batang padi kearah pisau pemotong.
Pelempar otomatis memiliki fungsi untuk melempar padi yang telah dipotong ke kananyang kedu dan nantinya jatuh ke tanah dengan jumlah tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonima (2011) yang menyatakan bahwa Bagian ini tugasnya melempar sejumlah padi yang terpotong dari tempat pengumpulan. Proses pelemparan berjalan secara otomatis setelah padi yang terpotong terkumpul pada ukuran tertentu.
Rem berfungsi untuk mengentikan gerakan dari reaper ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimd (2011) yang berpendapat bahwa rem pada alsintan digunakan pada saat ingin memberhentikan alsintan. Cara pengoperasiannya dengan cara tuas rem ditarik kebelakang.
Roda penggerak fungsi utamanya untuk mengerakkan reper karena roda merupakan pijakan utama reaper di tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimd (2011) yang menyatakan bahwa sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering.


V. PENUTUP
5.1          Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di laboratorium maka dapat disimpulkan bahwa :
*      Prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah  sama,  baik  jenis  yang  didorong/ditarik  tenaga  manusia, ditarik  hewan  atau  traktor.  Prinsip  kerjanya  adalah  sebagai berikut:
 1.  Pembukaan alur atau lubang
 2.  Mekanisme penjatuhan benih
 3.  Penutupan alur atau lubang
*      Didasarkan kepada jenis transmisi traktor penggeraknya terdapat dua jenis reaper yaitu:
1.  Sistem copot-gandeng (hitching)
2.  Sistem gerak mandiri (self propeler)
*      Alat tanam memiliki beberapa komponen yaitu: Wadah pupuk, wadah benih, pembuka alur, saluran benih, saluran pupuk, penutup alur, dan roda belakang.
*      Alat panen memiliki beberapa komponen yaitu: Setang Kemudi, Mesin, Pisau Pemotong, Tangan Pengait, Pelempar Otomatis, Rem, dan Roda.
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum ini dilakukan percobaan menggunakan salah satu alat mesin panen atau mesin tanam agar lebih mudah memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2011. Penuntun Dasar-dasar Teknologi dan Mekanisasi Pertanian. Universitas Hasanuddin, Makasar.
Anonimb. 2011. Alat dan Mesin Penanaman. http://www.ocw.usu.ac.id. Diakses tanggal 28 April 2011. Makassar.
Anonimc. 2011.Alat Penanaman. http://www. ucupneptune.blogspot.com. Diakses tanggal 28 April 2011. Makassar.
Anonimd.2011.Reaper.http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor. Diakses tanggal 28 April 2011. Makassar.
E. V,  Popof.1986.Mekanika Tanah. Erlangga Jakarta.
Hardjoanidjojo S, 2000.Pengantar Keteknikan Pertanian, IPB, Bogor.
Surman, R.L. 1989, Mengerjakan Tanah dan Alat-Alat Pertanian, SPMA Cetakan ke II, Jakarta.








                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar