LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM II
PESTISIDA DAN APLIKASINYA
Nama : Saipul Abbas
NIM : G11109291
Kelompok : 3 (Tiga)
Asisten : Muh.Ihwan
Judul Kegiatan : Pengenalan bentuk fisik dan formulasi
pestisida
LATAR BELAKANG
Dalam mengendalikan atau mencegah hama
atau penyakit yang dapat merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian,
manusia dalam kehidupan sehari-harinya seringkali menggunakan pestisida, Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal
dari pest ("hama") yang diberi akhiran-cide
("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang
dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. Dalam bahasa
sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun".
Penggunaan pestisida tanpa mengikut iaturan yang diberikan membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem .Dengan adanya pestisida ini,
produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena
pestisida pada umumnya bersifat racun yang dapat saja membunuh organisme berguna
bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur,
oleh karena itu perlu
mengetahui sifat larutan dari pestisida itu sendiri sebelum menggunakannya.
Pestisida dalam bentuk teknis sebelum digunakan
perlu diformulasikan dahulu. Formulasi pestisida merupakan pengolahan yang
ditujukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan, keamanan,
penyimpanan, penanganan, penggunaan, dan keefektifan pestisida. Pestisida yang
dijual telah diformulasikan sehingga dalam penggunaannya pemakai tinggal mengikuti
petunjuk-petunjuk yang diberikan secara manual. Pada umumnya
pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut adalah
racun yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia. Untuk itu
penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan menimbulkan efek samping
bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.
METODE
Tempat dan Waktu
Praktikum di laksanakan di
Laboratorium Hama Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin padahari Selasa Tanggal
27 September pukul 10.00 WITA- selesai.
Metode Pelaksanaan
1. Menyiapkan pestisida yang akan digunakan,
kemudian pestisida tersebut diuji coba terhadap belalang dengan cara menggosok bagian
bawah tubuh belalang pada cairan pestisida yang sebelumnya ditetesi di atas kertas,
2. Mencatat waktu ketahan belalang terhadap jenis pestisida.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pukul
|
Belalang
|
Matador
25FC
|
Fenthrin
50EC
|
12.10
|
1
|
Hidup
|
Hidup
|
2
|
Hidup
|
Mati
|
|
3
|
Hidup
|
Mati
|
|
4
|
Hidup
|
Hidup
|
|
16.30
|
1
|
Mati
|
Mati
|
2
|
Hidup
|
Mati
|
|
3
|
Hidup
|
Mati
|
|
4
|
Hidup
|
Hidup
|
|
17.10
|
1
|
Mati
|
Mati
|
2
|
Mati
|
Mati
|
|
3
|
Mati
|
Mati
|
|
4
|
Mati
|
Mati
|
Sumber: Data primer setelah diolah 2011.
Pembahasan
Berdasarkan hasil
pengamatan yang diperoleh, lamanya reaksi pada masing-masing pestisida terhadap
serangga belalang sangat beragam. Karena kandungan bahanaktifyang dimiliki
pada kedua larutan tersebut berbeda. Pada larutan fenthrin, belalang lebih
cepat mati dibandingkan dengan larutan matador. Waktu
ketahan belalang terhadap larutan matador 25 EC rata-rata ±4-5 jam. Sedangkan
larutan fenthrin 50 EC, waktu ketahanan
±1-3 jam.Dari kedua pestisida
golongan insektisida berdasarkan formulasinya berupa EC (Emulsifiable
Concentrate) yang bersifat sebagai racun kontak dan lambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar