PEPAYA
(CacaricSa
papaya, L)
1.
SEJARAH SINGKAT
Pepaya
merupakan tanaman buah berupa
herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat
bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam
orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah
pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
2.
JENIS TANAMAN
1)
Pepaya Jantan Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang
dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri
bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala,
benang sari tersusun dengan sempurna.
2)
Pepaya Betina
Pepaya
ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa
bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan
besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna,
tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
3)
Pepaya Sempurna
Memiliki
bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan
penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya
sempurna, yaitu:
1.
Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
2.
Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3.
Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
Pepaya
sempurna mempunyai 2 golongan:
1.
Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
2.
Yang berbuah musiman.
Jenis
pepaya yang banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu:
1
Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
2)
Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manisasam.
3.
MANFAAT TANAMAN
v Buah
masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai
pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah
rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam
industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur)
saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
v Dalam
industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal
dan kandung kencing.
v Daunnya
sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan
daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan, serta dapat
menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam.
v Batang
buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah
protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan
kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industry farmasi dan
textil.
v Bunga
pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung”
pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan
pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan.
4.
SENTRA PENANAMAN
Di
Indonesia tanaman pepaya tersebar dimana-mana bahkan telah menjadi tanaman
perkarangan.
Senrta penanaman buah pepaya di Indonesia adalah daerah Jawa
barat
(kabupaten Sukabumi), Jawa Timur (kabupaten Malang).
5.
SYARAT TUMBUH
5.1.
Iklim
1)
Angin diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat
cocok bagi pertumbuhan tanaman.
2)
Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000- 2000
mm/tahun.
3)
Suhu udara optimum 22-26 derajat C.
4)
Kelembaban udara sekitar 40%.
5.2.
Media Tanam
1)
Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung
humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
2)
Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
3)
Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini.
Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu
(mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah
rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari
permukaan tanah.
5.3.
Ketinggian Tempat
Pepaya
dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl.
6.
PEDOMAN BUDIDAYA
6.1.
Pembibitan
1)
Persyaratan Bibit/Benih
Sebagai
bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk
memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian
sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
a)
Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas
plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga
itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di
kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali.
b)
Cari pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata
yang terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai. Kemudian bunga
tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga
lain selama 10 hari. Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari
buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan
tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan
kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu
dikeringkan ditempat yang teduh. Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit
jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon
yang sudah tua.
2)
Penyiapan Benih
Kebutuhan
benih perhektar 60 gram (± 2000
tanaman). Benih direndam dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate
T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang
digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk
kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah
29 gram curater/petrofar. Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam
harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipergunakan
sebagai bibit.
3)
Teknik Penyemaian Benih
Benih
dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari.
Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm
atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung
ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit
persemaian itu dipindahkan kekebun.
4)
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada
persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm.
Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan
pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
5)
Pemindahan Bibit
Bibit-bibit
yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim
hujan.
Pemeliharaan
Tanaman
1)
Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan
tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang
pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
2)
Penyiangan
Kebun
pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan
(pembuangan rumput). Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak dapat
dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
3)
Pembubunan
Kebun
pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran
tanah. Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat
dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
4)
Pemupukan
Pohon
pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan
zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. Cara
pemberian pupuk:
a)
Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram
TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b)
Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35
gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl.
c)
Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50
gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
d)
Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60
gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl.
5)
Pengairan dan Penyiraman Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan
air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan
seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka
harus dibuatkan paritparit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering
disirami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar