LEMBAR KERJA PRAKTIKUM III
PESTISIDA DAN
APLIKASINYA
Nama : Saipul Abbas
NIM : G11109291
Kelompok : 3 (Tiga)
Asisten : M. Ihwan
JudulKegiatan : Pengujian Insektisida
Langkah kerja
1.
Tempat dan waktu
Praktikum pestisida dan aplikasinya dalam percobaan
“Pengujian Insektisida” dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pada pukul 16.00 wita - selesai.
2.
Metode
Pengujian
larutan pestisida Chlormite 400 EC dengan konsentrasi 0,5 ml dan 0,1 ml
terhadap belalang dengan 2 cara untuk menghitung waktu ketahanan kedua
serangga belalang dan kecoa terhadap
jenis insektisida dan konsentrasinya. Pertama dilakukan dengan cara
penyemprotan bagian atas dan
bawah dari tubuh belalang. Dan kedua, diberi kapur bagus yang memiliki bahan
aktif Deltametrin 0,6%
dan kapur barus yang
memiliki bahan aktif naftalen terhadap kecoa ke dalam gelas
plastik yang telah
tertutup namun tidak hampa udara.
Hasil
Adapun hasil yang
dapat diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, yaitu sebagai berikut :
·
Percobaan Belalang
Insektisida
Chlormite 400 EC
|
|||
0,5 ml
|
0,1 ml
|
||
Belalang 1
|
Belalang 2
|
Belalang 1
|
Belalang 2
|
16:10 – 16:12
|
16:10 – 16:15
|
16:14 – 16:30
|
16:14 – 16:50
|
Sumber: data primer setelah diolah 2011.
- Percobaan Kecoa
Kapur Bagus
(bahan aktif Deltametrin 0,6%)
|
Kapur Barus
(bahan aktif naftalen)
|
||
Kecoa 1
|
Kecoa 2
|
Kecoa 1
|
Kecoa 2
|
16:22 – 17:10
|
16:22 – 17:15
|
16:22 – 11:00
|
16:22 – 01:00
|
Sumber: data primer setelah diolah 2011.
Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan,
bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga
memengaruhi tingkah laku, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada
kematian serangga. Pada pengujian belalang dengan larutan insektisida chlormite
400 EC yang memiliki konsentrat 0,5 ml
hanya mampu bertahan rata-rata
selama 2-5 menit
dibandingkan dengan konsentrat 0,1 ml rata-rata
mampu bertahan 30-50 menit.
Insektisida chlormite 400 EC merupakan pestisida racun kontak, cairan pekat
yang terdiri dari bahan aktif dengan perantara emulsi. Sedangkan pada pengujian
kecoa dengan menggunakan kapur ajaib yang
berbahan aktif deltametrin 0,6 % memiliki tingkat kematian lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan kapur barus yang berbahan aktif naftalen. Sedangkan pada percobaan menggunakan
keco diperoleh hasil pada percobaan menggunakan kapur bagus berbahan aktif
deltrametrin 0,6% memiliki daya tingkat membunuh kecoa lebih cepat bila
dibandingkan dengan kapur barus yang berbahan aktif naftalen, perbedaan
tersebut dikarenakan bahan aktif yang dikandung masing-masing kapur yang
dicobakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar